Membantu Kesusahan Orang Maka Kesusahan Kita Akan Terangkat
Membantu Kesusahan Orang Maka Kesusahan Kita Akan Terangkat
Hari ini dagangan Pak Yanto tersisa
setengah lebih, pasar begitu sepi. “Buk maaf uang belanja hari ini
kurang banyak, dengan bapak tidak habis” ucap Pak Yanto pada istrinya.“Gak papa pak, semoga cukup untuk makan dan uang saku anak-anak” jawab istrinya dengan lembut dan menyodorkan teh hangat pada suaminya.
Keesokan harinya Pak Yanto kembali ke pasar untuk berjualan. Di tengah jalan ia bertemu seorang kakek tua yang tampak sudah rapuh. Ia terlihat kebingungan, lalu dihampirilah oleh Pak Yanto.
“Ada apa kek, ada yang bisa dibantu?”
“Kakek mau pulang, tapi tidak punya ongkos. Kakek tak tahu harus bagaimana karena bekerja pun sudah tidak mungkin.”
Melihat kakek tua tersebut hati Pak Yanto tak kuasa membiarkannya. Meski hanya memiliki uang pas-pasan, ia memberikannya untuk ongkos kakek pulang ke kampungnya. Pak Yanto pun mengantarkannya ke terminal untuk mencari bis yang sesuai tujuan kakek.
“Terima kasih banyak nak, semoga rejekimu selalu lancar, kakek tak bisa membalas apa-apa selain doa” ucapnya dengan sedikit memeluk Pak Yanto.
“Amin makasih kek, semoga selamat sampai tujuan.”
Seperginya kakek tersebut Pak Yanto kembali ke pasar, ternyata sudah ada seorang membeli yang menunggu untuk memborong habis dagangannya dengan harga tinggi.
Sungguh kemurahan hati Pak Yanto telah membawa keuntungan untuk dirinya sendiri.
Kak tolong cari unsur²nya dong aku msh bingung
BalasHapusLatarnya?
BalasHapusTentukan dong ka unsur intrinsik nya
BalasHapusini penulisnya siapa ya:(((
BalasHapusWatak dari this tersebut mana
BalasHapusAmanat ceritanya apa kak?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApa yang bisa di pelajari dari cerpen ini kak?
BalasHapus