Cinta Pertama

Cinta Pertama

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 3 May 2019 Pertemuan pertama yang awalnya cuman menemani sahabat, berubah menjadi sebuah hubungan yang aneh. Semua berawal dari hubungan kakak adik, dan berubah menjadi sebuah perasaan cinta, yang terpendam selama bertahun-tahun.
Sebuah pertemuan pertama yang singkat tapi penuh makna, hingga akhirnya setiap hari bertemu, cerita, dan ngumpul bersama hingga waktu memisahkan karena perasaan yang terpendam, yang membuatnya menghindar.
Hingga suatu hari sahabatku lisa berkata “Uni sebenarnya kak irwan menaruh perasaan ke kamu!” tapi aku cuma menganggap lisa itu bergurau. Saya katakan sama lisa “Kamu itu paling suka deh buat lelucon, mentang-mentang punya pacar dan aku jomblo.” lisa kembali berkata “Uni, aku serius bicara, tadi waktu kamu dan ayu pergi kak irwan nelepon dan curhat sama saya tentang perasaannya ke kamu, dia menceritakan semuanya ke aku kenapa selama ini dia tidak pernah mau bertemu, angkat telepon dan membalas smsmu, sebenarnya dia suka sama kamu dan dia sudah sering mengungkapkan itu ke kamu uni, tapi kamu selalu menganggap dia bercanda. Makanya dia memutuskan untuk menghindarimu”. Dia pikir jika dia menghindar dari kamu, dia bisa menghilangkan perasaannya. Tapi dia tidak bisa dan bahkan malah semakin besar rasa itu ke kamu”.
“Dan selama dia menghindari kamu dia merasa sangat kehilangan, kak irwan juga berkata, “Kalo sebenarnya dia itu suka sama kamu sejak pertama bertemu, waktu itu mata dia tidak pernah bisa lepas dari kamu, walau sebenarnya dia pacaran sama selfi tapi pikirannya hanya tertuju sama kamu uni, dia juga sebenarnya tau kalo selfi itu cuma menjadikan dia sebagai selingkuhannya.”
“Tapi isna kak irwan itu sudah seperti kakakku sendiri, aku tidak mungkin menerima dia apa lagi kamu tau sendiri dia itu adalah mantan pacarnya selfi sahabat kita, kamu juga tau kan bagaimana ayu kalo sampai dia tau masalah ini?”. Lisa kembali berkata padaku “Uni, selfi dan kak irwan sudah lama tidak punya hubungan dan kau tau itu, lagian selfi juga cuman menjadikan kak irwan sebagai selingkuhannya dan ayu juga sangat tau itu.”
“Iya aku tau, ayu pasti tidak akan membiarkan kamu pacaran sama dia. Tapi kamu juga tidak boleh membohongi perasaan kamu, aku tau kok kamu juga sebenarnya suka kan sama kak irwan?. Kamu jujur saja sama aku, aku bisa liat itu dari mata kamu”. Aku bingung dan tidak tau mau bicara apa sama lisa hingga aku berkata “Isna kamu ini bicara apa sih! Aku nggak ngerti”.
Keesokan harinya isna kembali meyakinkan aku dengan perasaanku, kak irwan pun mulai sering nelepon ke nomorku, mulai sms dan memberikan perhatian lagi ke aku. Suatu malam ketika malam pergantian tahun dia menelepon dan mengungkapkan kembali perasaannya untuk yang ke dua kalinya. Aku kembali terkejut, aku tidak menyangka kak irwan akan seperti itu, dia ceritakan semua, betapa sakit dan kecewanya dia ke aku ketika aku menolak dia dulu. Dia berkata “Uni, malam ini aku berharap kamu mau membuka hatimu sama saya, aku benar-benar sayang sekali sama kamu, aku sebenarnya tidak bisa sehari saja tanpa tau kamu dimana, lagi apa, dan sama siapa?”. Aku terdiam dan berkata “Kak aku tidak bisa nerima kamu sebagai pacarku, aku nggak bisa khianati selfi walau aku tau bagaimana kamu dengan dia.”
Rasa ini sebenarnya ada untuk dia tapi aku merasa aku dan dia tidak akan mungkin bersatu, apalagi ayu sudah sering menyindir hubungan aku dengan kak irwan setiap kak irwan nelepon. Rasanya sesak dalam dada harus memendam rasa ini tapi rasanya juga berat jika harus mengungkapkan itu.
Setahun pun berlalu semnjak dia mengungkapkan rasanya tapi dia tetap sama tidak pernah menyerah untuk terus mendekatiku. Dia sering ke rumah dan itu membuatku semakin sulit untuk menghilangkan rasa ini. Semakin aku mencoba semakin rasa ini bertambah besar dan semakin menyayanginya.
Setiap aku curhat sama lisa, lisa selalu berkata “Kenapa sih, kalian berdua harus menyiksa diri masing-masing? Kenapa kalian tidak mencoba untuk menyatukan rasa kalian. Aku hanya bisa terdiam, aku tidak tau akan memberi keputusan apa dalam hidupku, antara cinta dan sahabat. Hingga pada suatu malam dimana malam pergantian tahun tiba, yang mengingatkan aku kembali tentang kenangan itu, aku berusaha terus mencoba menghilangkan perasaan ini dan mengubahnya menjadi perasaan sebagai seorang adik, tapi rasanya begitu sulit.
Pas jam 12 malam katika kembang api diterbangkan ke atas langit dimana pikiran ini tertuju padanya, tiba-tiba dia nelepon dan langsung berkata “Uni, I love you, plis jangan menolak aku lagi. Aku sudah nggak sanggup menyembunyikannya 2 tahun memendam perasaan ini sangat tidak mudah, jadi plis jangan menolak aku lagi. Aku tau kamu juga pasti mempunyai rasa yang sama kan, sama saya, kamu tidak perlu menyembunyikan itu lagi aku sudah tau semuanya, lisa sudah cerita waktu aku curhat sama dia. Aku dan selfi sudah 3 tahun tidak punya hubungan, selfi pun sudah bahagia dengan pacarnya! Dan apa aku salah jika aku juga ingin bahagia bersama orang yang aku sayang, yaitu kamu uni.”
Aku terdiam cukup lama aku ngak tau, aku bingung dengan semua partanyaannya, dan rasa yang ada di dalam hati semakin besar, aku seperti orang yang tidak bisa menahannya dan aku pun hilang kendali, aku ungkapkan semua rasaku kepadanya. Dan kami pun kembali terdiam cukup lama, dia tertawa sambil berkata “Uni, aku sayang sama kamu I love you kumohon jangan pernah meninggalkan aku, kata-kata itu membuat aku tersadar dari diamku dan berkata “Aku juga sayang sama kamu”. Dan akhirnya kami pun pacaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membantu Kesusahan Orang Maka Kesusahan Kita Akan Terangkat

Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih

Cerita Rakyat La Moelu